Tekan Stunting, Wagub NTB Ingatkan Bahaya Nikah Dini
Dompu, Sekilasinfontb.net.- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Indah Dhamayanti Putri, M.IP., mengingatkan para pelajar di Dompu untuk tidak terburu-buru menikah di usia muda. Ditegaskannya, pernikahan dini tidak hanya berdampak pada kesehatan reproduksi, tetapi juga berpotensi besar menyebabkan lahirnya anak-anak stunting.
Pesan tersebut disampaikan Wagub Dinda dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Fisik dan Seksual pada Anak serta Pendewasaan Usia Perkawinan di SMAN 1 Woja, Kabupaten Dompu, Sabtu (1/11/2025).
“Kematangan psikis tidak hanya berkaitan dengan kesehatan reproduksi, tetapi juga menyangkut masa depan generasi. Ketika menikah di usia muda, potensi melahirkan anak stunting besar”, ujar Umi Dinda, sapaan akrab Wagub NTB.
Wagub Dinda menilai, pasangan yang menikah di usia muda umumnya belum siap menghadapi tantangan kehidupan rumah tangga, karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kematangan emosional.
“Keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan usia membuat pasangan muda sering tidak memahami bagaimana menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan rumah tangga”, jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Dinda menyoroti meningkatnya kasus kekerasan fisik dan seksual terhadap anak, yang sebagian besar dilakukan orang terdekat korban. Wagub NTB mengajak para guru dan wali kelas untuk menjadi tempat aman bagi siswa dalam bercerita dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Mari kita awasi dengan baik anak-anak kita. Tidak hanya bebas dari narkoba dan bullying, tetapi juga terlindungi dari kekerasan fisik maupun seksual”, tandasnya.
Dikayakannya pula, pentingnya peran Duta GenRe (Generasi Berencana) sebagai mentor sebaya yang dapat memberikan edukasi dan teladan bagi remaja dalam merencanakan masa depan yang sehat, cerdas dan berdaya.
Kegiatan tersebut, dihadiri Wakil Bupati Dompu Syirajuddin serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dompu. Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen memperkuat gerakan pencegahan pernikahan usia dini sebagai bagian dari strategi besar menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah. (biroadpim/red).
